Thursday, February 20, 2020

1.0 KONSEP BATAS PERGAULAN

Manusia merupakan makhluk sosial yang diciptakan oleh Allah SWT. Allah SWT menciptakan manusia sedemikian rupa, manusia juga merupakan makhluk yang paling sempurna diantara ciptaan Allah SWT yang lainnya, Allah menciptakan manusia begitu sempurna kerana manusia merupakan khalifah di muka bumi ini. Ada dua jenis manusia yang diciptakan oleh Allah SWT, iaitu lelaki dan perempuan. Firman Allah SWT dalam Al-qur’an surah Al-Hujurat ayat 13 :



“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.




Allah berfirman bahwa Ia menciptakan manusia berbangsa – bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenali. Ertinya, Allah swt memerintahkan manusia untuk bersosial dan saling bergaul satu dengan yang lainnya. Allah SWT juga menjelaskan di dalam ayat ini bahwa manusia diciptakan berbeza-beza dari berbagai suku dan bangsa, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dengan apa yang dimiliki orang tersebut kerana sesungguhnya yang paling mulia dihadapan Allah SWT adalah orang yang paling bertakwa.

Pergaulan merupakan suatu fitrah bagi manusia kerana sesungguhnya manusia merupakan makhluk sosial. Manusia juga memiliki sifat tolong-menolong dan saling memerlukan antara satu sama lain. Namun, di zaman sekarang ini banyak remaja yang terjerumus dalam lembah kemaksiatan akibat salah pergaulan. Hal ini dapat terjadi disebabkan berlakunya pergaulan bebas antara lelaki dan perempuan tanpa mengikuti batas adab pergaulan dalam Islam.

Didalam Al-qur’an telah dijelaskan hubungan antara lelaki dan perempuan, hubungan sesama jenis, hubungan antara anak dan kedua ibu bapa, hubungan antara muslim dan bukan muslim serta yang lain-lain.  Namun bagi mereka yang baru saja mengetahui peraturan ini cenderung merasa tertekan kerana pergaulan dalam Islam begitu kaku dan tidak seperti pergaulan yang umum ditemui di masyarakat.

No comments:

Post a Comment